Kamis, 17 November 2016

Tentang Ki Bagus

tertancap di benak bangsa Indonesia. Situasi ini berkelindan dengan berbagai macam soal yang terkait dengan soal politik kekuasaan. Antipati terhadap ulama pun sudah berlangsung lama. Sejak era awal Kerajaan Mataram ini pun sudah terjadi.
Berbeda sikap dengan Sultan Agung, anaknya Sunan Amangkurat I yang kemudian menggantikannya bersikap antipati terhadap ulama. Penolakan tak mau mendukung Amangkurat naik tahta  ini protes atas sikapnya yang buruk serta kerap melakukan tindakan yang tidak terpuji, seperti terlibat dalam kasus pembunuhan serta berebut perempuan dengan putranya sendiri.
Catatan Belanda mengkisahkan betapa Amangkurat I ini kemudian berang dan memutuskan membunuh para ulama yang menentangnya beserta santrinya dan keluarganya. Maka, di suatu pagi ketika matahari baru naik sepenggalah, di Alunan-alun kerajaannya terjadilah pembantaian massal terhadap ulama dan umat Islam. Catatan pejabat VOC Rijklof van Goens, menyatakan antara 5.000 dan 6.000 orang pria, wanita, dan anak-anak tewas dalam peristiwa itu. Tak cukup dengan itu, pesantren di wilayah Giri dan yang berada di sepanjang pinggirian alur sungai Bengawan Solo juga ikut diperintahkan dibakar.
Islamopobhia itu makin kokoh tertancap dalam benak rakyat (Jawa,red) ketika berakhirnya Perang Diponogoro. Seiring dengan kokohnya kekuasaan Kolonial Belanda di Indonesia, pemerintah kolonial kemudian benar-benar menjadikan para Raja Mataram itu hanya sebagai boneka dengan membuat status raja sekedar sekedar lambang budaya belaka.
Kekuasaan spolitik dan pemerintahan sebenarnya ada di tangan patih kerajaan yang itu diangkat atas restu gubernur jendral Hindia Belanda. Kekuatan militer kerajaan Mataram dipreteli hanya sebagai alat upacara saja. Pengaruh ulama yang sebelumnya lekat di kerajaan disingkirkan. Para pangeran secara halus tak lagi diizinkan menikah dengan anak ulama (trauma dengan sosok Pangeran Diponegoro). Para bangsawan hanya dibatasi hanya boleh menikah antabangsawan saja. Kebiasaan para anak raja (bangsawan) yang belajar di pesantren pun dihilangkan.
Setelah itu Islamofobia makin menjadi. Namun perlawanan terhadap kekuasaan terus terjadi. Ulama dan pesantren terus melawan yang kemudian ini disebut mendiang sejarawan Sartono Kartodirdjo sebagai perlawanan rakyat. Dan situasi anti-Islam (Islamopobia) makin terstruktur dengan hadirnya Snouck Hurgronye dan kian eksis di masa Gubernur Jendral Alexander Willem Frederik Idenburg (berkuasa di Hindia Belanda pada 1909-1916). Kedua orang ini memimpikan di masa depan Hindia Belanda akan menjadi negara 'Uni Belanda' dengan cara 'mengkonversi' agama penduduknya yang beragama Islam.
''Kita sudah berkuasa di tanah ini selama 350 tahun, dan kita akan berkuasa di tanah ini 350 tahun lagi,'' begitu kata Idenburg pada sebuah perhelatan hari ulang tahun Ratu Belanda. Namun ini tak terbukti, sebab 35 tahun kemudian Hindia Belanda lepas dari cengkeraman Belanda dan menjadi negara baru bernama 'Indonesia'.
Ironisnya, meski penjajah Belanda sudah angkat kaki dari bumi pertiwi ini, datangnya kemerdekaan ternyata tak menghapus adanya sikap phobia tersebut.

Umat dan ajaran Islam tetap kerap dituding sebagai biang keladai dari segala macam kerusuhan, aksi kekerasan, hingga aneka sikap permusuhan lainnya. Situasi ini terekam dalam sidang ( saat itu disebut rapat sesar) Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dan para tokoh Islam yang menjadi angota sidang BPUPKI seperti Ki Bagus Hadikusumo, Haji Agus Salim, dan KH Wachid Hasyim menyadari betul adanya situasi tersebut. Meski ada gencetan luar biasa agar peran Islam tak usah ikut dalam pengaturan kenegaraan, secara garis besar para tokoh besar ini tetap mampu dengan canggih mengemukakan bila ajaran dan umat Islam harus dijamin dalam kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka.
Berikut sikap Ki Bagus ketika dengan cerdas membantah soal segala sikap tudingan pejoratif terhadap ajaran dan umat Islam sebagai biang perpecahan yang sudah berlangsung ratusan tahun dan makin eksis semenjak datangnya zaman penjajahan Belanda.

Tuan-tuan yang terhormat !
Tuan-tuan telah maklum apabila ada seseorang yang hendak membentangkan dan mengetengahkan soal agama atau meninjau suatu perkara dari segi agama, rupanya ia sangat takut dan berhati-hati sekali karena kuatir kalau-kalau pembicaraan itu menimbulkan perselisihan dan perpecahan.

Padahal sebenarnya bukan hanya perkara agama saja yang dapat menimbulkan perselisihan dan perpecahan apabila diperbincangkan dengan tidak berdasar kejujuran, kesucian dan keikhlasan. Perkara apakah bentuk negara kita ini republik atau monarki, serikat, atau kesatuan, itu pun dapat menimbulkan perpecahan dan perselisihan yang amat hebat dan dahsyat.
Bila pembicaraan tidak berdasar kesucian, keikhlasan, dan kejujuran; tetapi berdasar keinginan menang sendiri, mau mendapat nama sendiri dan mau enak sendiri; atau berdasar kekuatiran tidak akan mendapat kursi atau pangkat, sudah pasti akan timbul perpecahan dan perbantahan yang lebih dahsyat dan berbahaya. Atau karena memang karena kita telah kena pengaruh politik memecahbelah gemar berselisih suka bercekcok seperti di kala zaman penjajahan Belanda.
Sampai saat ini bekas-bekas politik penjajahan itu masih ada, kentara sekali dalam jiwa kita bersama. Itulah sesungguhnya yang menjadi sebab timbulnya percekcokan perpecahan dan lain-lain hal yang jahat, bukan disebabkan oleh agama yang baik dan suci itu.
(Pidato Ki Bagoes Hadi Koesoemo, buku Risalah sidang Rapat Besar Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia, Gedung Tyuuoo Sangi-In tanggal 31 Mei 1945, penerbit Sekretariat Negara 1995, Jakarta)

Red: Muhammad Subarkah

Rabu, 16 November 2016

Ilmuwan Rusia mencari Planet yang bukan ciptaan Tuhan

Sekelompok Ilmuwan Rusia yang dipimpin Mukidov tertantang untuk mencari planet air seperti bumi dan mereka mengajak pemuka agama untuk ikut dalam misi mereka agar menjadi saksi bahwa ada planet yang bukan ciptaan Tuhan. Motivasinya muncul karena bumi diklaim umat beragama sebagai ciptaan Tuhan dan suatu saat akan dihancurkan (kiamat).
Impian para Ilmuwan itu adalah manusia dapat hidup langgeng dengan rekayasa genetik dan planet yang mereka tinggali bisa lestari, tak ada polusi dan bencana alam yang disebabkan tangan-tangan manusia apalagi intervensi dari Tuhan.
Mukidov dan rekan-rekannya telah mempersiapkan segala teknologi untuk kepentingan mereka dan hampir-hampir mereka tak sempat tidur.
Ketika mendekati hari H keberangkatan mereka ,Mukidov mengecek setiap peralatan dan saking ngantuknya akibat lelah dan kurang tidur akhirnya Mukidov memutuskan tidur di sofa ruang kerjanya.
Beberapa saat kemudian dia telah berada di alam mimpi....
Dalam mimpinya Mukidov serasa berada di Hutan yang aneh, pohon-pohonnya aneh, sungainya aneh.. Lalu dia berjumpa dengan Doblev pendeta yang diajak ikut misinya.
*Mukidov pun berseri-seri = Pendeta apa kita sudah berada di Planet BCT ( Bukan Ciptaan Tuhan)?
*Doblev dengan tenang menjelaskan= Bukan Mukidov, ini alam mimpi, alam mimpi ini ciptaan Tuhan.
*Mukidov = Indah sekali dan nyaman di sini meski tampak aneh
*Doblev = apa kau suka tinggal di sini?
* Mukidov = ya suka pendeta tapi ini cuma mimpi... Mukidov mencibir... Aku akan meneruskan misiku pendeta
*Doblev  = bagaimana jika kau tak bisa bangun dari mimpi ini?
*Mukidov =kalau aku tidak bangun-bangun pasti nanti ada yang membangunkan aku
*Doblev  = bagaimana jika semua orang tertidur seperti kamu...?
Lalu muncullah rekan-rekan Mukidov dari pepohonan.. Mereka pun saling berpelukan dan menangis... Kata pak pendeta mereka tidak akan bisa keluar dari mimpi ini dan tak ada yang kuasa menolong mereka.
*Mukidov = bagaimana ini solusinya pendeta?
*Doblev  = bertobatlah nak... Berdoalah pada Tuhan agar kalian bisa keluar dari alam mimpi ini dan memohon agar Tuhan membuka hati kalian agar selalu beriman kepadaNya agar bisa berbuat amal kebajikan di bumi ini.
*Mukidov = oke rekan-rekan mari kita turuti apa kata pendeta..
Setelah berdoa, Mukidov terbangun lantas bergegas menghubungi rekan-rekannya melalui grup WA.
Semua rekan-rekannya bercerita telah bermimpi hal yang sama, hanya satu rekan mereka yang tidur tidak bangun lagi alias mati karena tidak mau berdoa tapi malah membunuh si Pendeta di alam mimpi.
*Mukidov = rekan-rekan kita batalkan misi.. Hidup kita lebih berharga di sini... Ilmu kita lebih bermanfaat kalau kita terapkan di bumi ini.. Masih banyak orang yang membutuhkan keahlian kita... Di sana masih banyak yang sakit, kelaparan tak punya tempat yang nyaman karena perang dan bencana alam.. Kita modifikasi peralatan kita demi membantu keperluan orang-orang miskin di muka bumi ini.

Selasa, 15 November 2016

Ulama Mesir... Nyaris saja...

Ummat tersentak kaget, begitu Polisi mengumumkan bahwa saksi ahli yang bela si Penista didatangkan dari Mesir. Ulama dari Al Azhar Cairo, Syeikh 'Amr Wardhani, bukan main. Duit siapa yang dipakai untuk menerbangkan ulama tersebut? Uang negara?
Bukankah selama ini kelompok si Penista selalu memusuhi apapun yang berbau Arab? Kok sekarang malah undang ulama dari sana? Hebatnya lagi, ulama itu langsung dibawa ke istana untuk bertemu presiden. Hah...? Ketemu presiden? Bukankah presiden harusnya berada pada posisi netral? Kok ketemu saksi pihak si Penista? Apa kata dunia? Yang menjadi pertanyaan, siapa yang membawa ulama dari Mesir? Kok bisa nemu? Begitu tiba2. Apakah Kemenlu terlibat?

Usut punya usut, rupanya yang membawa adalah Dubes RI yang ada di Mesir. Dialah yang melobi sang ulama untuk mau berkunjung ke Indonesia. Untuk apa? Rupanya dia bilang ke ulama untuk kasih kuliah tafsir di Indonesia. Mendadak. Minta tolong karena hubungan baik dengan Indonesia, maulah sang ulama diajak mendadak terbang. Begitu tiba di Indonesia, hebohlah ummat !
Ini bisa membuat perpecahan ulama. Keretakan hubungan Indo-Mesir.
Bergeraklah jaringan alumni Al-Azhar Cairo yang ada di Indonesia. Mereka langsung kontak ke Al Azhar Cairo.
Menanyakan status sang ulama. Al-azhar kaget.
Tidak ada yang tau tentang keberangkatan sang ulama.

MUI bergerak cepat... MUI Langsung mengirim surat ke Prof Dr. Ahmad Thayyib selaku Grand Syaikh al-Azhar dan Mufti Republik Arab Mesir.

Oh, ternyata ulama MUI biasa aja tulis surat dalam bahasa Arab.
Grand Syaikh pun tak kalah cekatan. Langsung merespon surat tersebut.  Menghubungi ulama yang sudah ada di Indonesia yang rencananya akan bersaksi (besok pagi) Selasa, 15/11-2016.

Instruksi Grand Syeikh jelas, SEGERA kembali ke Mesir dan JANGAN ikut campur urusan dalam negeri Indonesia. Sang ulama, Syeikh 'Amr Wardhani, kaget setengah mati. Dia baru tau kalau dia hendak disuruh jadi saksi kasus untuk bela si Penista.
Oh Buyarlah rencana busuk kaum kafir yang hendak mengadu domba ulama Indonesia dengan Mesir.

Kembali ke Dubes Mesir. Siapa Helmy Fauzy? Ada yang tau?
Dia adalah relawannya Ahok, Dia ini orang PDIP.
Jadi dia menggunakan jabatan dubes-nya untuk mempengaruhi sang ulama, untuk melawan ulama di Indonesia. Itu termasuk kaum munafiqun??

Mereka terus hendak mengganggu kita, semoga kita selalu waspada.

Hasbunallohu wa ni'mal wakiil....

Senin, 14 November 2016

Habib Rizieq dan FPI

SOSOK ULAMA TANGGUH,TEGAS,RAMAH DAN SEDERHANA, YG TAK TERNAH TERGADAI IMANNYA.

Al Habib Riziq Syihab.

Bayak teman teman yang bertanya kepada saya, baik langsung atau melalui akun fb yang menandai saya.
"Sebenarnya siapakah Habib Riziq Syihab itu...?"
Saya jawab : "Beliau adalah pimpinan sekaligus pendiri Front Pembela Islam, beliau beraqidah ahlussunnah wal jamaah dan bermadzhab syafii sebagaimana kita, berdakwah sebagaimana manhaj dakwah salaf kita, bahkan lebih sempurna dari kita dalam menjalankan diantara dua sisi cara dakwah, yaitu menjalankan perintah dengan ma'ruf dan mencegah dari pada yang mungkar.

Biografi Ringkas Al Habib M Rizieq bin Husein Syihab.
Sebenarnya siapa yang tidak mngenal sosok yang satu ini. Beliau seorang ulama Indonesia yang memiliki banyak pengagum dan pengikut. Seorang tokoh Islam Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin atau Imam Besar organisasi Front Pembela Islam. Beliau seorang mujahid tangguh, seorang orator ulung dan singa podium ketika di atas panggung. Ceramahnya mampu membangkitkan ruhul jihad banyak orang. Beliau berani mengatakan yang haq itu haq dan yang batil itu batil walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Setiap pengajian atau atau tabligh akbar dimana beliau menjadi penceramahnya suka dihadiri oleh ribuan bahkan ratusan ribu orang. Beliau adalah Dr. Al Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Syihab, Lc.MA.DPMSS. Tinggal dirumah yang terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang Jakarta Pusat. Walau pun kini Beliau pindah ke Markaz Syariah di Megamendung Bogor Jawa Barat.

Beliau lahir di Jakarta, 24 Agustus1965.

Nasabnya hingga ke Rasulullah  S A W
Nasab Al Habib Muhammad Rizieq Syihab bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Abdullah bin Husein bin Muhammad bin Syeikh bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad Syihabuddin Al-Asghar bin Abdurrahman Al-Qadhi bin Ahmad Syihabuddin Al-Akbar bin Abdurrahman bin Syeikh Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf …bin Muhammad Maulad Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih bin Muhammad Al-Faqihil Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala' Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad Djamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja'far As-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-Zahra binta Rasulullah Muhammad SAW

Beliau keturunan Nabi Muhammad Saw yang ke-38. mewarisi ketegasan datuknya, kesantunan serta akhlaknya yang baik dan ilmunya yang luas. Meskipun begitu Al Habib Muhammad Rizieq pernah berkata :

"garis keturunan bukan untuk tujuan pamer. Jika itu adalah tujuan, maka harus merupakan kesombongan, dan itu adalah dosa,"

Al Habib Husein ayahnya Al Habib Rizieq meninggal dunia tahun 1966. Jadi, ketika itu Al Habib Rizieq baru berusia 11 bulan. "Jadi saya mengenalnya hanya dari foto," kenang Al Habib Rizieq..

Sang ayah lahir tahun 1920-an, sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata kepada seorang anggota keluarganya, "Tanyakan kepada putra saya ini, kalau sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan. Kalau mau jadi ulama, didik agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok.". Al Habib Rizieq pun tumbuh menjadi seorang ulama besar yang segani oleh kawan maupun lawan. Menurut sejumlah teman almarhum Habib Husein Syihab merupakan pemimpin Pandu Arab. Al Habib Husein ini pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) pada masa kembalinya Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.

Al Habib Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini beliau punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan. Beliau banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang ketika itu bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.

Rupanya pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah lakunya itu, karena ada kawannya sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA. Tanpa ampun lagi, Al Habib Husein Syihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat dan ia diseret dengan kendaraan Jeep. Di penjara beliau divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Al Habib Husein Syihab berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Setelah di selamatkan oleh para laskar pimpinan KH. Noer Ali. Beliau selamat, meskipun bagian pantatnya tertembak. Beliau sadar setelah sebelumnya mendapat pertolongan dari KH Noer Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA.

Pernah dalam suatu kesempatan Al Habib Muhammad Rizieq Syihab memperlihatkan foto ayahnya dengan istri Bung Karno, Fatmawati, dalam suatu upacara pada awal kemerdekaan. Al Habib Rizieq menyatakan bangga terhadap ayahnya punya semangat nasionalisme yang tinggi dan ikut membakar para pemuda Arab melawan Belanda melalui Pandu Arab Indonesia serta merupakan seorang pejuang kemerdekaan.

Ayah Al Habib Husein Syihab yaitu Al Habib Muhammad Syihab, dahulu pernah memiliki ratusan delman dan memiliki istal kuda di depan RS Pelni. Delman yang bertrayek Tanah Abang ke Kebayoran Lama ini pernah diganggu oleh preman yang mengaku anak buah si Pitung, jagoan Betawi yang dibenci Belanda.

Seperti dituturkan Al Habib Muhammad Rizieq, kakeknya itu langsung menemui singa betawi si Pitung. Ternyata preman tersebut bukanlah anak buah si Pitung dan si Pitung pun merasa tidak senang namanya dicatut. Rupanya pertemuan itu malah membuat dua tokoh Betawi tersebut menjadi akrab. Akhirnya, Al Habib Muhammad dikawinkan dengan ponakan Pitung dari Koebon Nanas, Kebayoran Lama. Dari perkawinan ini lahirlah Al Habib Husein Syihab, ayah dari Al Habib Muhammad Rizieq Syihab. Jadi, bisa dibilang bahwa Al Habib Rizieq masih termasuk cucu Pitung sang singa betawi.
Semenjak ayahnya meninggal Al Habib Muhammad Rizieq Syihab tidak dididik di pesantren. Namun, sejak berusia empat tahun Beliau sudah rajin mengaji dari masjid ke masjid. Ibunya yang sekaligus berperan sebagai bapak dan bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, sangat memperhatikan pendidikan Al Habib Muhammad Rizieq Syihab

Pendidikan sekolahnya dimulai di SDN 1 Petamburan, SMP 40 Pejompongan, SMP Kristen Bethel Petamburan Jakarta, SMAN 4 Gambir, dan SMA Islamic Village (Tangerang) sampai pada tahun 1982. Kemudian tahun 1983 kuliah di LIPIA selama setahun kemudian Habib mendapat beasiswa dari OKI untuk melanjutkan studi S1 di King Saud University, jurusan Dirasah Islamiyah, Fakultas Tarbiyah. Tahun 1990 Habib Rizieq berhasil menyelesaikan studinya dan sempat mengajar di sebuah SLA di Riyadh selama 1 tahun lalu kembali ke Indonesia pada tahun 1992. Studinya ke King Saudi University, Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude. Beliau tinggal di Arab Saudi kurang lebih selama 7 - 8 tahun. Selanjutnya Al Habib Muhammad Rizieq Syihab juga telah menyelesaikan Studi Islam S2 dan S3 di Universitas Antar-Bangsa Malaysia.
Sebelum Beliau sekolah di luar negeri, Beliau juga sering menghadiri berbagai majelis taklim yang ada di Jakarta serta belajar pada para ulama dan Habaib yang ada di Jakarta.

Setelah pulang ke Indonesia beliau mulai mengajar bahkan menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Jakarta. Selain itu, sekarang ini beliau masih menjabat sebagai Mufti Besar Kesultanan Darul Islam Sulu (gelar: Datuk Paduka Maulana Syar'i Sulu) Malaysia. Jadi, gelar DPMSS merupakan singkatan dari mufti sulu.

Beliau menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun serta dikaruniai 7 orang anak perempuan : Rufaidah Syihab, Humairah Syihab, Zulfa Syihab, Najwa Syihab, dan Mumtaz Syihab, Fairuz Syihab dan Zahra Syihab. Anak-anak tersebut disekolahkan di Jami'at Khair, dan juga didatangkan guru privat (ilmu agama dan umum).

Al Habib Muhammad Rizieq Syihab mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) tanggal 17 Agustus 1998 atau tanggal 25 Robi'utsani 1419 H. Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam yang berpusat di Jakarta. Beliau dalam menegakkan amar maruf nahi munkar memang tegas dan tanpa pandang bulu. Organisasi yang mencanangkan Gerakan Nasional Anti Maksiat pada awal berdirinya. Maka, berbagai kritik, kecaman, tuduhan, tudingan, fitnah dan caci maki, teror, ancaman dan intimidasi kerapkali dialamatkan pada Habib dan organisasi ini.

Berbagai ujian dan cobaan menghantam Habib, serta para aktivis yang tergabung dalam FPI. Pada tanggal 3 Sya'ban 1419 H/ 22 November 1998 terjadi Peristiwa Ketapang, Jakarta, 22 November 1998, sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Peristiwa ini menyeret FPI ke dalam tragedi berdarah yang menggemparkan dunia. Bahkan pada tanggal 11 April 1999 Al Habib Rizieq ditembak orang tak dikenal.

Alhamdulillah.. atas berkat pertolongan Allah SWT beliau selamat dari usaha pembunuhan tersebut. Setahun kemudian yaitu sepanjang tahun 2000 terjadi penangkapan besar-besaran terhadap aktivis FPI diberbagai wilayah.

Benarlahlah kata pepatah "semakin tinggi pohon menjulang, semakin kencang angin menerjang". Begitulah yang dialami oleh Al Habib Rizieq beserta para aktivisnya yang tergabung dalam FPI harus keluar masuk penjara serta menghadapi berbagai badai fitnah, cacian dan ancaman.

Tepatnya pada tanggal 16 Oktober 2002 Al Habib Rizieq dipenjara dalam rumah tahanan Polda Metro Jaya tanpa ada alasan yuridis yang jelas. Kemudian dilanjutkan dengan tahanan rumah, lalu penangguhan penahanan hingga 20 April 2003. Akan tetapi, pada 21 April 2003 Al Habib Rizieq kembali dijebloskan ke penjara rumah Tahanan Salemba. Hal ini pun tanpa alasan hukum yang jelas.

Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tanggal 30 Oktober 2008 Habib Muhammad Rizieq Syihab divonis 1,5 tahun penjara karena dinyatakan bersalah terkait penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa Insiden Monas 1 Juni.  Hal ini pun tanpa alasan hukum yang jelas.

Al Habib Rizieq sangat paham dan mengerti bahwa berbagai penahanan tersebut merupakan bagian dari upaya pemberangusan dakwah Habib bersama FPI dan gerakan amar maruf nahi munkarnya. Berbagai alasan dibuat, pasal berlapis disiapkan dan kedzoliman atas nama hukum dilakukan.

Namun, apapun bentuk kedzoliman yang dilakukan Alhamdulillah.. FPI tetap eksis dan konsisten dengan perjuangan amar maruf nahi munkar. Bahkan jumlah anggota FPI semakin banyak. Diberbagai daerah dari ujung Merauke Aceh sampai ke berbagai pulau yang ada di Indonesia dideklarasikan cabang-cabang FPI. Bahkan di Malaysia telah berdiri cabang FPI. Di negara lainpun seperti di Hadhramaut Yaman, Kairo Mesir telah terdapat cabang FPI yang tergabung dalam FMI (Front Mahasiswa Islam) yaitu organisasi sayap FPI.

Tidaklah heran jika Sulthanul Ilmi Al Habib Salim As Syathiri pimpinan Ribat Tariem Hadhramaut Yaman pernah berkata dalam Haul ayahandanya Al Quthb Al Habib Abdullah bin Umar As Syathiri, "Bahwa para habaib, ulama, shalihin serta aulia banyak sekali di bumi ini termasuk di Indonesia. Akan tetapi, sangat jarang sekali ada seorang habib yang berani seperti Habib Rizieq. Mungkin adanya hanya 800 tahun sekali itu juga dulu ketika zaman Al Imam Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawi".

Al Habib Rizieq berdakwah memang bukan saja melakukan amar maruf nahi munkar dan berjihad, akan tetapi Al Habib Rizieq bersama FPI melakukan berbagai bakti sosial diberbagai penjuru negeri yang ada di Indonesia. Hal ini tentu mengundang simpati masyarakat dan berbagai kalangan. Sangat berbeda jauh dengan pemberitaan-pemberitaan diberbagai media sosial yang selalu menyudutkan atau memojokkan Habib dan FPI. Beberapa bakti atau aksi sosial yang dilakukan oleh Al Habib Rizieq bersama FPI adalah sebagai berikut :
1.
Menjadi evakuator mayat terbanyak ketika terjadi Tsunami di Aceh
Menteri Sosial ketika itu, Dr. Salim Segaf mengapresiasi kontribusi FPI selama ini. "Saya pernah mengunjungi Habib Rizieq dan kawan-kawan FPI ketika bencana tsunami Aceh, saya salut kepada FPI yang telah mengevakuasi puluhan ribu mayat ketika itu," ujarnya.

"Saat bencana Tsunami Aceh saya bertemu Habib Rizieq, ternyata beliau dan laskar FPI itu tinggal kuburan dengan mendirikan tenda-tenda bukan di hotel. Habib Rizieq memimpin laskar untuk mengevakuasi mayat selama 4 bulan, Subhanallah inilah yang FPI lakukan. Bayangkan, tinggal di kuburan, kita semalam aja udah takut, ini 4 bulan," ujar menteri sosial menceritakan pengalamannya.

Dalam peristiwa bencana tsunami di Aceh tahun 2004 lalu, dengan biaya sendiri serta peralatan seadanya FPI berhasil mengevakuasi sekitar 100 ribu mayat, banyak mayat yang sulit dievakusi namun bisa diatasi oleh anggota FPI, bahkan relawan FPI-lah yang menemukan mayat, Juru bicara Polda Aceh, Sayed Husaini. Namun sayang jasa besar FPI itu, hampir tidak diberitakan sama sekali oleh media-media sekuler. Dalam tugu Tsunami disitu ditulis bahwa FPI merupakan yang terbanyak dalam mengevakuasi mayat sedangkan urutan selanjutnya adalah TNI Polri dan lembaga lainnya.

2. Aksi kemanusiaan FPI di lokasi banjir dan kebakaran seperti di Jakarta

Hal ini merupakan rutin dilakukan karena Jakarta merupakan daerah yang sering terkena banjir. Posko-posko untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir berdiri hingga ke berbagai pelosok Jakarta. Bahkan tak jarang Imam Besar FPI Al Habib Rizieq juga langsung terjun ke lapangan.

3. Gempa Padang

Seperti halnya di Aceh relawan FPI juga banyak yang turun ke Padang. Bahkan hingga berbulan bulan menolong korban gempa.

4. Letusan Merapi Yogya & Gunung Kelud

5. longsor Leuwi Gajah

6. air bah Morowali

7. Jebolnya tanggul Situ Gintung
Tangerang/Kerusuhan Mbah Priok

8. Tsunami di Pangandaran

9. Longsor di Ciwidey Bandung dan berbagai tempat lainnya yang mengalami bencana Relawan FPI selalu terdepan.

10. Bantuan untuk Palestina rutin setiap tahunnya tak kurang dari Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).

11. Pembagian sembako bagi orang-orang yang tidak mampu di berbagi tempat

Kerjasama FPI dengan Kemensos RI secara nasional dalam Program Bedah Kampung. Ribuan rumah miskin di puluhan kampung Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta, Pasuruan, Palu, dan Gresik, berhasil dibedah.
Kerjasama FPI dengan Kemenag RI dalam Program Pengembalian Ahmadiyah kepada Islam. Ribuan pengikut Ahmadiyah taubat dan masuk Islam. Seperti di Tenjo Waringin Tasik, 800 warga Ahmadiyah kembali pada Islam.
Sejumlah Pemda di berbagai Daerah bekerjasama dengan FPI dalam program kebersihan lingkungan, penyuluhan kesehatan, pemberantasan hama pertanian, penghijauan lahan gundul, dan sebagainya.
Bahkan pernah ada kerjasama FPI dengan almarhum Taufiq Kiemas Pimpinan MPR RI dalam pemantapan Empat Pilar RI. FPI tidak pernah menolak Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika selama ditafsirkan secara benar dan lurus. Maka itu Mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia Gamawan Fauzi pernah mengimbau agar Kepala Daerah bisa menjalin kerja sama dengan organisasi masyarakat ini.
Bahkan saat ini FPI sedang melakukan upaya pencegahan banjir Jakarta dengan mereboisasi daerah hulu sungai yang mengarah ke Ibu Kota. Lokasi bertempat di Pesantren Agrikultural dareah Gunung Pangrango, Puncak. Pada Januari FPI menanam sekitar 40 ribuan pohon. Ketua FPI Habib Rizieq Sihab menargetkan agar di bulan Desember ada 300 ribu pohon tertanam di sana. Sehingga dua tahun kedepan ada satu juta pohon untuk reboisasi hutan Lokasi. Di daerah tersebut ada empat aliran sungai yang mengarah ke Jakarta.
Aksi sosial tersebut merupakan sebagian kecil yang sudah disumbangkan oleh FPI untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. Masih banyak kegiatan-kegiatan positif lainnya yang telah dilakukan oleh Habib Rizieq Syihab bersama FPI.

* Dari berbagai sumber

Minggu, 13 November 2016

Siapapun Presiden AS ,Konspirasi Memecah-belah Timur Tengah selalu Ada

Donald Trump  bersinggasana di Gedung Putih ternyata ditanggapi biasa-biasa saja oleh para pemimpin negara-negara di Timur Tengah. Pun seandainya yang menang adalah Hillary Clinton. Mereka akan wait and see beberapa bulan setelah sang presiden duduk di singgasananya.

Tentu, sebagai bosa-basi diplomatik, sejumlah kepala negara/pemeritah di Timur Tengah tidak lupa untuk memberi ucapan selamat kepada presiden terpilih.
Pengalaman berharap terlalu banyak kepada Presiden Barack Hussein Obama — dan juga presiden-presiden AS sebelumnya — tampaknya telah memberi pelajaran berharga kepada mereka. Lihatlah, kurang apa pada diri Obama. Ia merupakan kuturunan Afrika-Amerika pertama yang menjadi Presiden AS. Bapaknya orang asli Kenya, Afrika. Obama juga pernah beberapa tahun tinggal di Indonesia, sebuah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Ia hidup bersama ibu dan ayah tirinya yang orang Indonesia dan juga beragama Islam di Jakarta.

Dengan latar belakang seperti itu pantaslah kalau ada semacam euforia di kalangan umat Islam dan bangsa-bangsa di Timur Tengah, ketika Obama terpilih jadi orang nomor satu di negara paling kuat di dunia. Bahwa kebijakan Obama selama berkantor di Gedung Putih akan bisa membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang membelit negara-negara di kawasan Timur Tengah. Bahwa Obama akan lebih empati terhadap nasib bangsa Palestina dan umat Islam.

Apalagi beberapa bulan setelah bersinggasana di Gedung Putih, Obama sempat menyampaikan pidato bersejarah di Universitas Kairo, Mesir, tentang Islam dan pentingnya peran umat Islam dalam membangun peradaban dunia. Ia juga berjanji akan bersikap adil dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Sayangnya, seiring perjalananan waktu janji-janji manis Obama seperti pepesan kosong. Selama masa kepresidenan Obama kawasan Timur Tengah justeru semakin bergolak. Revolusi rakyat di sejumlah negara Arab malah berubah menjadi kekacauan. Seperti halnya terjadi di Libia, Yaman, dan Suriah. Kalau ada prestasi yang bisa disebut dari Obama adalah keberhasilannya membunuh pemimpin tertinggi Alqaida, Usamah bin Ladin, di persembunyiannya di Pakistan.

Namun, kematian Usamah menjadi tidak berarti apa-apa karena setelah itu ada semacam pembiaran munculnya tokoh lain yang lebih berbahaya. Seorang di antaranya adalah Abu Bakar al Baghdadi. Yang terakhir ini bahkan lebih berbahaya dari sekadar Usamah bin Ladin yang tak pernah berhasil membentuk sebuah negara. Sebaliknya, al Baghdadi telah dengan gemilang mendeklarasikan pembentukan sebuah negara yang bernama Islamic State of Iraq and Syria alias ISIS. Dalam negara itu, al Baghdadi mengangakat dirinya sendiri sebagai kepala negara dan bergelar amirul mukminin.

Dan, yang lebih mencengangkan, deklarasi itu disampaikan secara terang-terangan di depan mata dunia. Inilah yang disebut banyak pihak sebagai 'pembiaran'. Bahkan Obama yang kemudian membentuk pasukan koaliasi internasional ternyata juga tidak berbuat apa-apa hingga sekarang. Terbukti hanya dalam dua tahun ISIS telah berhasil menguasai wilayah yang sangat luas di Irak dan Suriah.
Keberadaan ISIS jelas semakin membuat runyam Timur Tengah. Apalagi karakter ISIS adalah ekspansionis. Suriah yang tadinya hanyalah konflik antara kelompok-kelompok oposisi dan rezim Presiden Bashar Assad berkembang menjadi perang yang melibatkan banyak pihak. Ada Rusia, Iran, rezim Assad di satu pihak. Lalu ada kelompok oposisi yang didukung sejumlah negara Arab, Amerika, Turki, negara-negara besar Eropa dan lainnya. Di pihak lain ada ISIS yang telah menguasai sebagian besar wilayah Suriah. Ini belum termasuk pihak-pihak lain seperti Kurdi dan dan kelompok lainnya. Hal yang hampir serupa juga terjadi di Irak.

Beberapa pihak menuduh pemerintahan Obama berada di balik keberadaan ISIS. Minimal mereka membiarkan ISIS muncul dan berkembang luas seperti sekarang. Padahal, sebenarnya, Obama hanyalah meneruskan kebijakan yang telah dimulai oleh Presiden George Bush sebelumnya. Yakni ketika Bush menyerang Irak tanpa alasan jelas. Dalih bahwa Saddam Husein menyimpan senjata pemusnah massal yang menjadi alasan Bush menyerang Irak hingga sekarang tidak pernah terbukti. Anehnya, sanksi dari lembaga internasional tidak pernah diberikan kepada Bush.

Karena itu, sebenarnya, siapa pun yang bersinggasana di Gedung Putih, baik dari Partai Demokrat ataupun dari Partai Republik, kebijakannya akan sama saja bila menyangkut Timur Tengah. Yang berbeda hanyalah retorika, taktikal, dan strategi. Termasuk kebijakan Gedung Putih terhadap konflik Israel-Palestina (Arab). Karena itu, meminjam istilah SBY, sampai lebaran kuda pun Amerika Serikat — siapa pun presidennya — akan selalu mendukung Zionis Israel dan mengacak-acak Timur Tengah.

Mari kita bandingkan kebijakan Donald Trump dengan Hillary Clinton ketika masih sama-sama berkampanye menuju Gedung Putih. Kata Trump, kebijakan luar negeri Clinton di Suriah akan memicu Perang Dunia Ketiga. Hal ini merujuk pada pernyataan Clinton sebelumnya yang mengusulkan diterapkannya zona larangan terbang internasional di udara Suriah, guna melindungi warga sipil dari serangan pesawat tempur Rusia dan Suriah.
''Zona larangan terbang akan menyelamatkan ratusan dan bahkan ribuan nyawa, serta bisa mendorong berakhirnya konflik di Suriah. Juga bisa memaksa Rusia untuk berunding,'' kata Clinton.

''Kalau begini (mengikuti kebijakan Clinton), kita tidak lagi hanya berhadapan dengan Suriah saja, tetapi kita akan melawan Suriah, Rusia, dan Iran. Karena itu kita harus berunding dengan Putin,'' tutur Trump.
Lalu, apa bedanya kampanye Trump dengan Clinton menyangkut kebijakan luar negeri mereka terhadap Suriah? Yang beda, sekali lagi, hanya retorika, taktikal, dan strategi. Tujuannya sama saja: berunding! Lalu pembagian peran dan pengaruh antara dua kekuatan dunia itu. Perang Dunia Ketiga seperti dikhawatirkan Donald Trump tidak akan pernah terjadi hanya gara-gara konflik Suriah. Yang ada hanyalah retorika kampanye.

Konspirasi untuk memecah-belah negara-negara di Timur Tengah, seperti tertera dalam perjanjian rahasia The Sykes-Picot Agreement (1916) tampaknya akan terus berlanjut. Dulu, menjelang runtuhnya dominasi Khilafah Usmaniyah, yang menjadi negara superpower adalah Inggris Raya (Great Britain) dan Prancis. Kini pemain utamanya Amerika dan Rusia, berikut negara-negara sekutu mereka.

Jadi, seperti dikatakan Abdul Rahman al Rasyid, pengamat politik Timur Tengah dari Arab Saudi, para pengambil keputusan penting mengenai Timur Tengah bukanlah para pemimpin kawasan. Para pengambil keputusan itu mereka yang duduk di ruangan yang nyaman di Washington dan Moskow.
Menurut al Rasyid, salah apabila bangsa-bangsa di Timur Tengah berpikir bahwa dunia peduli pada keamanan dan stabilitas kawasan. Yang benar adalah dunia tidak peduli. Yang mereka pedulikan hanyalah jangan sampai para teroris dan para imigran dapat menjangkau negara mereka. Yang mereka pedulikan adalah agar ladang-ladang minyak dan gas tak hancur karena merupakan sumber energi bagi mereka. Selebihnya tidak!

Sumber : republika.co.id

Oleh:
Ikhwanul Kiram Mashuri

Sabtu, 12 November 2016

Perumahan Super Elit Firdaus Regency

Ada Kavling Perumahan murah dan nikmat... Rugi besar kalau dilewatkan, ayo segera DP, ajak keluarga dan sahabat2 semua
PERUMAHAN EKSKLUSIF "FIRDAUS REGENCY". HUNIAN INDAH, NYAMAN, AMAN, DAMAI & BERKAH.

🏤
Tersedia 4 TYPE :
1. Jannatun Na'i'm
2. Jannatul Ma'wa
3. Jannatul Firdaus
4. Jannatun 'Adn
(Semua Type Ready Stock)

FASILITAS :
-Sungai susu Salsabila
-Danau indah Al-Kautsar
-View tak terbatas
-Akses Masuk 8 Pintu
-Taman Main Anak2 Sholeh/Shalihah
-Taman & kebun jutaan hektar dgn buah segar, nikmat & siap santap
-Bonus: Bidadari2 yang cantik jelita
-Hak milik kekal abadi

SYARAT Pemesanan :
1. Taubat & kembali kpd jalan-Nya.
2. Berpegang teguh pd agama-Nya dgn petunjuk Al-Qur'an & Sunnah
3. Melaksanakan syari'at-Nya dgn sungguh2
4. Berasal dari rizki yang Halal & Thoyib.

DP :
-Sholat Fardhu 100% + Sunnah
- Sisihkan harta utk Zakat
- Rajin ber-infaq & shodaqoh dgn ikhlas 100%
- Sempatkan waktu utk selalu baca & pahami Al-Qur'an
- Mengejar ilmu yg bermanfaat & mengajarkannya kpd yg lain
- Beramal sholeh & selalu berbuat kebaikan
- Menyambung & mempererat tali silaturrahim
- Selalu mendoakan kedua orang tua
- Nasihat menasihati dlm kebenaran & kesabaran
- Menjauhi maksiat & menghindari fitnah.
- mengayomi yatim & dhuafa
- hormati yg tua, sayangi yg belia

Waktu sangat terbatas !
Stock hunian tdk terbatas !
Di jamin dapat, asalkan memenuhi syarat & husnul khatimah !

Alamat KONTAK :
Sholat Tahajjud setiap malam.

Alamat CABANG :
Masjid2, Musholla, Ponpes, Majlis Ta'lim dll.

Inilah sebaik2 tempat tinggal. Ayo segera DP skrg juga, tidak perlu menunggu tua, kaya, pejabat, atau pintar.

Salam Fastabiqul Khairaat...

Rasulallah SAW bersabda : "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Selasa, 08 November 2016

Surah Al Maidah

HEBATNYA...
SURAT CINTA ALLAH utk kita semua yg beriman....

5 : 51 yg mereka hina, lalu satukan barisan kita utk membela...

5: 52-53 terjadilah tampak dlm kenyataan..

5: 54 adalah ttg sifat dan langkah generasi pamungkas yg akan mnyelesaikannya tuntas mumtaz bi idznillah bi'aunillah...

MARI KAJI AL-QUR'AN... pemandu gerak kita sekaligus senjata mu'jizat terbesar warisan Nabiyullah Muhammad s.a.w.

‼‼‼‼‼‼‼

Ayat2 setelahnya perlu dibaca juga....

_Love letter from Allah_

Al Maidah 52: _"bahwa kita akan melihat kemunculan org2 *munafik* yg merapatkan diri justru pada orang yahudi dan nasrani tersebut untuk minta perlindungan. Dan Allâh akan menurunkan putusan-Nya yg membuat orang2 munafik itu menyesal"_

Al Maidah 53: _"akan makin jelas mana orang beriman, mana orang2 munafik"_

Al Maidah 54: _"Allâh akan munculkan kaum yg benar2 Allâh mencintainya, dan mereka mencintai Allâh. Bersikap lembut pada mu'minin dan keras pada orang2 kafir. Tidak takut untuk berjihad dan tidak takut dicela"_

Saat ini sedang terjadi ayat 52 dan 53

Dak dik duk der...., Gak sabar nunggu 54 ???

siapkan diri kita????

Saat ini udah nampak Ayat 52 nya... jelas sekali

Semoga kita semua terpilih jadi HambaNya yg ada di ayat 54.

Generasi 5.54 !!

Siapa yg harus jadi penolong kita..?
Perhatikan *Al Maidah 55*;

Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, rasulNya, dan orang2 yg beriman, yg melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah)

Yakinlah dengan *Al Maidah 56*;

"Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang2 yg beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yg pasti menang!

Perhatikan juga *Al Maidah 57*:

Hai orang2 yg beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang2 yg membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) diantara orang2 yg telah diberi kitab sebelummu, dan orang2 yg kafir (orang2 musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul2 orang yg beriman.

Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Silahkan Buka Al qur'an nya masing2...

Senin, 07 November 2016

Pilpres Amerika Serikat dan Implikasi Globalnya

Sebenarnya Pilpres AS yang digelar pada 8 November 2016 diikuti empat calon Presiden yaitu Hillary Clinton (Partai Demokrat), Donald Trump (Partai Republik), Gary Jhonson (Partai Libertarian) dan Jill Stein (Partai Hijau). Namun ketatnya kontestasi hanya dipertunjukkan antara Clinton (69 tahun) dan Trump (70 tahun).
Sebanyak 225,8 juta warga AS menjadi pemilih pada Pilpres AS, namun sudah ada lebih dari 30 juta pemilih yang sudah melakukan pencoblosan di beberapa negara bagian dengan beragam alasan. Mereka akan memilih 538 electoral-college, dan mengingat sistem Pemilu di AS memberlakukan prinsip winner-takes all, maka kandidat Presiden yang sudah mendapatkan 270 electoral-college akan menjadi Presiden AS ke-45, di mana kita akan mengetahuinya pada 17 Januari 2017 mendatang.
Peta kekuatan calon presiden Amerika Serikat bergerak signifikan pada hari-hari terakhir, seiring bergulirnya (kembali) isu sensitif, terutama di kubu kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Rodham Clinton. Setelah sejak 23 Mei 2016 Hillary terus mengungguli kandidat presiden dari Partai Republik, Donald John Trump, berdasar hasil polling yang dilakukan lembaga-lembaga survei di AS dengan selisih rata-rata 5-6 poin.
Namun, perlahan prosentase kemenangan Clinton berdasarkan survei terakhir terus merosot, seperti ditunjukkan Reuters/Iphos yang memperlihatkan keunggulan Clinton berkurang 5% dari Trump. Langkah Biro Investigasi Federal (FBI) menyelidiki surat elektronik (email) pribadi Hillary disebut-sebut menjadi penyebab meredupnya dukungan publik terhadap mantan ibu negara AS tersebut.
Setidaknya, ada 15 swing states yang menjadi kunci penentu penghuni baru Gedung Putih, pengganti Barack Hussein Obama. Negara bagian itu adalah Arizona, Colorado, Florida, Georgia, Iowa, Maine Distrik Ke-2, Michigan, Nebraska Distrik Ke-2, Nevada, New Hampshire, North Carolina, Ohio, Pennsylvania, Virginia, dan Winscosin. Hingga sepekan usai debat ketiga Hillary-Trump 19 Oktober 2016, Hillary masih unggul di delapan swing state, Trump hanya memimpin di Georgia. Di 6 swing state sisanya, dukungan bagi Hillary maupun Trump relatif seimbang (loss up).
Peta kekuatan (dukungan) khususnya di 15 swing states antara capres Donald Trump dan Hillary Clinton cenderung seimbang. Peluang kedua kandidat untuk menang di 15 swing states sama kuat. Selisih kemenangan oleh salah satu capres di negara-negara bagian tersebut diperkirakan bakal sangat tipis. Apalagi sekarang ini masih terdapat 15 persen pemilih mengambang yang tidak kunjung memutuskan pilihan. Jumlah pemilih mengambang ini tercatat tiga kali lipat dibanding pemilih mengambang pada Pilpres November 2012.
Diperkirakan suara basis massa Partai Demokrat yang terdiri dari kaum minoritas dan anggota/simpatisan Partai Demokrat dari kalangan perempuan, diperkirakan akan solid memberikan dukungan ke Clinton, terutama di:
California (55 electoral-college)
Minnesota (10 electoral-college)
Wisconsin (10 electoral-college)
Illinois (20 electoral-college)
Michigan (16 electoral-college)
New York (29 electoral-college)
Vermont (3 electoral-college)
Massachussets (11 electoral-college)
Maryland (10 electoral-college)
Washington DC (3 electoral-college)
Sedangkan Trump dengan basis pendukung Partai Republik yaitu pekerja kulit putih dan kelas menengah diperkirakan solid memberikan suaranya di:
North Dakota (3 electoral-college)
Wyoming (3 electoral-college)
Idaho (4 electoral-college)
Nebraska (4 electoral-college)
Oklahoma (7 electoral-college)
Arkansas (6 electoral-college)
Missouri (10 electoral-college)
Alabama (9 electoral-college)
Kentucky (8 electoral-college)
West Virginia (5 electoral-college).
Negara bagian lainnya masih akan diperebutkan kandidat Presiden seperti:
Georgia (16 electoral-college)
Florida (29 electoral-college)
Virginia (13 electoral-college)
North Carolina (15 electoral-college)
Pennsylvania (20 electoral-college)
Ohio (18 electoral-college)
Colorado (9 electoral-college)
Arizona (11 electoral-college)
New Hamsphire (4 electoral-college)
Iowa (6 electoral-college)
Nevada (6 electoral-college)
Maine (4 electoral-college)
Implikasi Global
Terus terang, khalayak hanya mendapatkan "pelajaran demokrasi yang sehat" dari Pilpres AS sangat sedikit, karena selama masa kampanye dan debat Presiden, Clinton dan Trump cenderung melakukan black and negative campaign daripada mengemukakan pendapatnya terkait isu internal di AS ataupun kebijakan luar negeri yang akan ditempuh jika terpilih sebagai Presiden.
Jika Clinton memenangi Pilpres, maka kebijakannya tidak akan berubah banyak dibandingkan dengan kebijakan yang dilakukan Obama, karena satu partai walaupun Clinton kemungkinan tidak akan menyetujui konsep Trans Pasific Partnership (TPP). Namun, jika Trump yang memenangkannya, maka dinamika global akan berkembang menarik karena diwarnai "tingkah polah politik" Trump yang unpredictable, walaupun tetap tidak menghilangkan ciri ultranasionalismenya.
Trump berencana berunding empat mata dengan pemimpin Korut sekaligus menekan China, sekutu utama Korut, sehingga merupakan perubahan kebijakan AS yang signifikan terhadap Korut. Terkait Rusia, Trump mengutarakan ketidaksetujuannya atas aksi militer Presiden Rusia Vladimir Putin di bagian timur Ukraina.
Trump jika menjadi Presiden AS, mengaku akan menyerukan perundingan ulang kesepakatan Paris. Dalam kesepakatan tersebut, lebih dari 170 negara berikrar untuk mengurangi emisi karbon.
Masyarakat AS sebenarnya agak khawatir dengan sikap Trump yang cenderung anti-Muslim, bahkan sikapnya juga dikritik beberapa tokoh seperti mantan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengkritik usulan Trump untuk melarang umat Muslim datang ke Amerika Serikat sebagai usulan yang "memecah, bodoh, dan salah". Sedangkan, Wali Kota London yang baru, Sadiq Khan, juga menyindir Trump yang menyatakan Khan akan diberikan pengecualian apabila ingin berkunjung ke AS.
Berkaca pada sikap Trump yang anti Islam, maka WNI atau warga negara lainnya yang beragama Islam akan menjalani pemeriksaan imigrasi lebih lama dan ada kemungkinan mereka atau komunitas Muslim juga akan "dilihat secara lebih tajam" di AS. Di samping itu, implikasi global lainnya adalah kemungkinan "perang ISIS vs AS" akan semakin memanas dan berkepanjangan, termasuk kemungkinan terjadinya perang nuklir juga akan terjadi, termasuk kemungkinan PD ke-3 dengan indikasi kenaikan biaya belanja militer, semakin banyak negara yang membuat pangkalan militer, adanya perintah Putin agar warga Rusia di luar negeri segera kembali ke negaranya, termasuk implikasi perang ekonomi dan perebutan pengaruh di titik-titik strategis global seperti Jalur Sutera, Laut China Selatan, Asia Pasifik dan Afrika.

Sumber :
*) Toni Ervianto , adalah alumnus pasca sarjana Universitas Indonesia (UI).
m.detik.com

Aksi 411 memang Dahsyat

JAKARTA -- Aksi Damai 4 November lalu menuai respons positif dari banyak kalangan di Jakarta. Tidak hanya dari masyarakat Muslim, tetapi juga dari warga minoritas di Ibu Kota.
Salah satunya seperti yang diungkapkan Lin Che Wei. Pria yang pernah bekerja sebagai konsultan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu belum lama ini mengunggah kesaksiannya tentang aksi damai 4 November lewat akun media sosial Facebook.
Di laman medsos itu, Lin menulis: "Seluruh jalan di sekitar Lapangan Banteng ditutup. Ratusan bus, ratusan ribu orang di sekitar Lapangan Banteng dan Istiqlal.
Jadi untuk pulang dari Kantor Kemenko Perekonomian tidak bisa naik mobil, harus jalan kaki. Tidak ada rasa takut, atau suasana mencekam meskipun banyak sekali orang.
Luar biasa, meskipun saya adalah seorang keturunan Cina dan Katolik. Tidak saya lihat spanduk-spanduk rasial, tidak ada spanduk politik. Yang ada cuma spanduk-spanduk tentang kemarahan karena merasa agama mereka terlukai.
Sepanjang jalan banyak berbicara dengan orang-orang yang cukup advance secara demokratik. Ramalan cuaca bahwa akan ada hujan tidak terjadi. Namun suasana festivity dan cukup nyaman. Bisa dibayangkan suasana ini? Jakarta memang keren. Boleh beda pendapat, tapi sangat tertib dan well-organized."
Kesaksian Lin saat ini sudah menyebar secara viral di medsos. Di laman
Facebook miliknya, komentar pria itu disukai lebih dari 8.500 orang dan dibagikan/dishare hampir sebanyak 5.900 kali.

Sumber : www. Republika.co.id